KISAH SUKSES
Zamri Desto
“Ada 3 kunci sukses, pertama Anda mau belajar, kedua Anda mau berdoa, dan ketiga Anda mau bekerja keras.”
Lahir
di Desa Indudur, Solok, Sumatera Barat, Zamri kecil harus menghadapi
kenyataan sekolahnya terhenti di kelas 5 SD. Orangtua yang petani tak
memiliki cukup biaya. “Saat umur 11 tahun saya harus pergi ke
Malaysia untuk mengadu nasib. Dengan gaji 5 RM per hari saya menjadi
tukang cuci piring. Pekerjaan terakhir saya adalah menjadi koki masakan
Thailand, Eropa, dan Cina di sebuah hotel berbintang.”, kenang anak
keempat dari 6 bersaudara ini.
Setelah
13 tahun bermukim di Malaysia, Zamri memutuskan pulang ke Indonesia.
Dua bulan kemudian ia pergi ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Semua
usaha ia coba, dari menjadi kernet truk, tukang cukur, sampai akhirnya
bisa memiliki usaha 8 counter ponsel. Tahun 2006 ia ditawarkan bisnis
K-Link oleh kerabatnya, Helvi Yahya. “Meski belum paham 100% saya
memutuskan untuk bergabung, dan mencoba produk K-Liquid Chlorophyll dan
AyuAsmo untuk anak saya yang mengidap asma.”, tutur Zamri.
Dalam
waktu 3 minggu, kondisi kesehatan sang buah hati membaik. Dari sanalah
keyakinannya bertumbuh. Ia memulai bisnis ini dengan berjuang tanpa
henti, hingga bisa mencapai Ruby Manager dalam waktu 8 bulan. Atas
dorongan pelatih RCA Santoso Nyotokusumo, Zamri mengikuti training BOB
dan 22 bulan setelahnya ia berhasil menggenggam peringkat Crown
Ambassador.
“Pencapaian
saya hari ini telah melampaui banyak hal. Cemoohan dan rintangan
membuat saya bisa seperti ini. Saya hanya memiliki keyakinan bahwa tidak
ada yang tidak mungkin di dunia ini. Saya ingin mengucapkan terima
kasih kepada orang yang berjasa dalam hidup dan bisnis saya, untuk kedua
orangtua saya yang selalu mendukung selama ini. Untuk keluarga besar
yang selalu mendoakan, kedua buah hati dan istri tercinta yang selalu
memotivasi saya untuk selalu berjuang dalam hidup.”, ujar suami Nira Saker.
Ucapan
terima kasih dan kebahagiaannya hari ini juga ia tujukan pada sponsor
Helvi Yahya, upline DM Stenly Pangke, upline DM Merli dan suami (alm)
Robert yang selalu memberikan support yang luar biasa. Terakhir kepada
pelatih yang telah membuka hati Zamri untuk melakukan bisnis ini, “Beliau
sudah seperti orangtua saya. Orangnya keras tapi saya tahu hati beliau
sangat baik. Terima kasih dari hati saya terdalam untuk RCA Santoso
Nyotokusumo.”
Penghargaan
juga ia alamatkan kepada PresDir K-Link Indonesia Dato’ Dr. Md. Radzi
Saleh dan manajemen K-Link yang berjuang untuk mensukseskan kami,
seluruh stokis di Indonesia yang selalu kooperatif untuk kesuksesan
bersama. Untuk seluruh RCA, SCA, CA yang telah membuktikan sukses di
bisnis ini. “Ini yang membuat saya yakin bisa sukses di bisnis ini. Untuk seluruh downline saya di Indonesia, Anda luar biasa!”
Sebagian
orang mungkin tidak percaya bahwa anak seorang petani juga bisa sukses.
Sebagian yang lain mungkin meragukan orang yang tidak berpendidikan
tinggi bisa sukses. Bagi Zamri sukses adalah milik semua orang di muka
bumi ini, yang terpenting adalah apakah mereka mau atau tidak. “Kalau Anda berkata bahwa sukses milik Anda, Anda pun pasti bisa!”
Sukses Adalah Hak Setiap Orang, Lukman dan Firman Buktinya
Surabaya
– Tak sedikit yang berjaya setelah jatuh bangun dalam menjalan usaha.
Tidak putus asa dan tetap optimis menjadi kunci keberhasilan bisa
direbut. Dua warga asal Jawa Timur, contohnya.
Lukman
Said hingga kini masih menjadi pemijat yang berkeling kota Yogyakarta
dengan skuter bututnya. Anak Desa Sidogiri Pasuruan, Jawa Timur ini
adalah seorang pekerja keras yang telah hidup mandiri sejak kecil.
Kegagalan
hidup seakan tak mau menjauh dari kehidupannya. Berbagai usaha telah
dilakukakannya, dari berdagang kerajinan kuningan, berdagang beras,
meubel, sampai home industry rokok.
“Semua
bangkrut dan berakhir dengan hutang. Sampai ia mengenal usaha daur
ulang plastik, dari situlah saya bisa bertahan hidup pas-pasan bersama
istri dan putranya,” terang Lukman saat ditemui di sebuah hotel di
Surabaya, Selasa (19/4/2011).
Di
tengah kegagalannya, seorang teman yang bekerja menjadi buruh sebuah
pabrik plastik tempat Lukman mengambil plastik bekas memperkenalkan
bisnis MLM (multi level marketing) berbasis syariah, K-LINK.
Ia
pun lantas mencoba. Dalam waktu 4 tahun ia berhasil mencapai posisi
Crown Ambasador, sebuah pencapaian yang dimimpikan oleh setiap orang
yang menggeluti bisnis MLM.
“Alhamdulillah,”
katanya singkat. Maklum untuk posisi tersebut seorang member berhak
mendapat imbalan minimal Rp 50 juta per bulan. Tentu saja di luar
berbagai bonus menarik. Uang sebesar itu, setara dengan gaji seorang CEO
BUMN di Indonesia.
Kisah
sukses ‘orang kecil’ yang berhasil merintis jalan sukses juga terjadi
pada Firman Santoso. Pria kelahiran Jember ini pernah menjalani hidup
sulit, berpindah-pindah kota, berganti pekerjaan hanya untuk menyambung
hidup.
Saat
merantau ke Yogyakarta, seluruh modalnya ludes dirampok. Ia
menggelandang di terminal. Namun satu hal, kesulitan hidup tak membuat
moralnya rusak. Untuk sekadar menyambung hidup ia bekerja menjadi tukang
pijat keliling, hingga akhirnya ia memijat Rivai Djatmiko, seorang
leade member K-Link di Yogya.
Saat
itu terjadi peristiwa lucu. Ketika Rivai menawarkan bergabung di MLM ia
langsung menolak, karena ia banyak mendengar MLM sarat penipuan. Tapi
ketika Rivai menyebut multi level marketing, seketika itu juga ia setuju
karena istilah itu terdengar ‘keren’ di telinganya.
Dengan
semangat ingin mengubah nasib dan keyakinan bahwa bisnisnya halal dan
produknya juga bermanfaat bagi sesama, dalam waktu 3 tahun hidupnya
berubah total. Dendamnya pada kemiskinan masa lalu, tak bisa membayar
biaya persalinan isteri hingga isteri dan bayinya ditahan di klinik
bersalin selama lima hari, terbayar lunas.
Jika
dulu Firman sibuk memutar otak agar uangnya bisa digunakan untuk makan 3
kali sehari. Kini uang yang diperolehnya bisa dimanage untuk massa
depan. Kini firman bukan hanya mengatur mudik secara teratur, namun juga
bisa mengarrage jadual wisata ke luar negeri setiap tahun.
Sukses Berbisnis MLM Bukan Impian
Surabaya
– Hidup berkecukupan, bebas waktu dan finansial adalah impian semua
orang. Namun impian itu tidaklah turun gratis dari langit untuk menjadi
kenyataan. Perlu semangat dan kerja keras untuk mewujudkannya. Itulah
yang dilakukan oleh Hj. Zhery Mulyati, Executive Leaders Club K-Link
Indonesia.
Masa
kecil wanita kelahiran Palembang 24 Oktober 1956 ini terbilang
berkecukupan. Ayahnya adalah seorang pejabat di sebuah instansi
pemerintah. Di masa sekolah, ia pun aktif di kegiatan-kegiatan yang
bersifat ekstrakulikuler. Kegiatan inilah yang membuahkan sifat
kepemimpinan dan mampu bekerja sama sampai saat ini.
Zhery
sempat mengenyam dunia perkuliahan di sebuah universitas dan sebuah
akademi kejuruan. Tetapi, keinginan untuk segera bekerja membuatnya
meninggalkan bangku kuliah dan terjun langsung sebagai pegawai negeri
sipil di sebuah instansi pemerintahan di Palembang. Merasa tidak bisa
berkembang apabila terus tinggal di daerah membuatnya mengambil
keputusan untuk hijrah ke Jakarta pada tahun 1980. Di Jakarta ia
mendapat pekerjaan di sebuah perusahaan asing.
Setelah
bekerja selama 8 tahun ia memutuskan untuk keluar dari perusahaan
tersebut. Tahun 1988 Zhery kembali bergabung di sebuah instansi
pemerintah di Pamulang, Tangerang, Banten. Namun lagi-lagi ia
memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya karena ingin untuk
menyekolahkan anak-anaknya di lembaga pendidikan yang berkualitas. Hal
yang menurutnya sulit terwujud selama ia masih berstatus sebagai PNS.
Tahun 2000 Zhery memutuskan keluar dan kemudian ia mengenal dunia MLM.
Sebelumnya
dunia MLM tidak pernah terbayangkan di benak ibu 4 anak ini. Keinginan
untuk memberikan yang terbaik untuk keluarganya lah yang mendorongnya
terjun ke bisnis MLM. Awal karirnya di dunia MLM tergolong mulus. Ia
mampu meraih peringkat bergengsi dan menerima beberapa penghargaan.
Namun lagi-lagi nasib berkata lain, saat hidupnya mulai berkecukupan,
perusahaan tempatnya bernaung mengalami masalah. Ia pun memutuskan
keluar beliau dari tempat tersebut.
Saat
kondisi perekonomian keluarga mengalami pasang surut, seorang teman
lama, Ir. Irwansyah, datang untuk menawarkan bisnis MLM baru. Pengalaman
pahit dengan perusahan sebelumnya membuat Zhery melakukan analisa
terhadap masa depan perusahaan ini, mulai dari produk, manajemen
perusahan, support system hingga pemimpin perusahaan.
Awal
perjalanan bisnisnya mendapat banyak tantangan dan rintangan, namun
tekad dan impian yang kuat mampu mengikis perasaan gundah tersebut.
Berbagai pulau dikunjungi untuk membangun jaringan, mulai dari
pulau-pulau besar sampai pulau-pulau kecil disinggahinya untuk
memperkenalkan produk K-LINK.
“Saya
berani mengunjungi pulau-pulau yang terpencil karena ingin
memperkenalkan produk K-LINK. Saya ingin masyarakat disana bisa
merasakan khasiatnya dan bisa meraih kesuksesan bersama”, tuturnya
bersemangat.
Dalam
waktu empat tahun bersama K-Link, kesuksesan demi kesuksesan telah
diraihnya. “Kemenangan dapat diraih oleh setiap orang yang benar-benar
berjuang di K-Link tanpa harus mengalahkan orang lain. Yang membedakan
hanya seberapa kuat impian Anda, seberapa yakin Anda menjalankan bisnis
ini, dan seberapa besar kepercayaan Anda terhadap upline”, tegasnya.
Kini,
semua mimpinya telah terwujud. Peringkat bergengsi, masuk dalam jajaran
elite K-System, rumah yang megah, kendaraan yang bisa membantu
mobilitasnya, serta kebebasan waktu dan finansial. Tak ketinggalan mimpi
besarnya: mendapatkan pendidikan terbaik untuk anak-anak tercintanya.
Jalan
berliku menuju kesuksesan hidup juga dialami Harsono. Selama 21 tahun
dia tinggal di daerah tandus di Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah.
Berbekal tekad kuat, Harsono merantau ke Bandung untuk meraih impiannya,
hidup lebih baik.
Namun
di Bandung, Harsono sulit mendapat pekerjaan. Dia pun kemudian nekat
merantau ke kota Metropolitan Jakarta. Selama di Jakarta Harsono bekerja
apa saja, mulai dari tukang cat di perusahaan reklame, perusahaan fiberglass
hingga karyawan kontrak sebuah perusahaan swasta selama 4 tahun. Malang
tidak dapat ditolak ketika krisis moneter tahun 1997, Harsono menjadi
salah satu karyawan yang terkena PHK.
Saat
kebingungan bagaimana harus memberikan nafkah anak dan istrinya,
tercetus ide untuk memulai usaha. Ia berjualan beras dari Karawang ke
Jakarta, tapi kurangnya ilmu menyebabkan usaha ini hanya bertahan 3
tahun dan meninggalkan banyak hutang. Masalah keluarga datang silih
berganti sampai akhirnya dipertemukan dengan Ibnu Hajar yang
memperkenalkan bisnis K-LINK. Tanpa banyak berpikir, Harsono bergabung
dan berjuang di bisnis K-LINK.
Saking
bersemangatnya, semua kerja keras suami Evi Luthfiana ini tidak
didasari oleh system yang benar sehingga kurang maksimal. Sampai
akhirnya ia memutuskan untuk serius dan mengikuti K-System. Awalnya
semua penolakan dari orang-orang terdekat menjadi hambatan dan banyak
leader yang belum terlihat sukses.
“Bermodalkan
kejujuran dan kesabaran, saya terus berusaha tanpa henti. Dan saat ini
saya sudah berada di peringkat CA (Crown Ambasador). Sebagian impian
saya untuk membahagian keluarga sudah bisa saya wujudkan,” ungkapnya.
K-Link Indonesia Telah Menjangkau Seluruh Provinsi
Multi
Level Marketing atau MLM belakangan ini banyak dijadikan alternatif
mencari penghasilan tambahan. Tak sedikit orang meraih sukses lewat
bisnis ini. Kerja keras dan semangat menjadi kunci utamanya.
Banyak
orang, mulai dari pegawai, wiraswastawan, hingga ibu rumah tangga
memanfaatkan waktu luangnya untuk berbisnis MLM. Namun sebelum menerjuni
bisnis ini, anda sebaiknya tahu apa itu MLM?
MLM
adalah sebuah bisnis pemasaran atas suatu produk yang dilakukan melalui
banyak tingkatan atau level, yang sering disebut dengan up-line
(tingkat atas) dan down-line (tingkat bawah). Gampangnya, sistem
pemasaran dan penjualan atas suatu produk dengan menggunakan sistem
jaringan atau networking. Up-line diharuskan untuk mencari down-line
sebanyak-banyaknya agar mendapatkan bonus yang berlipat.
Di
Indonesia, bisnis MLM makin berkembang dengan pesat dari tahun ke tahun
yang menunjukkan bisnis ini mempunyai prospek yang cukup cerah di
Indonesia. Alasannya, makin berkembangnya naluri wirausaha saat ini
membuat orang berlomba-lomba bekerja keras untuk masa depan yang lebih
baik. Kemudian budaya persahabatan dan networking di Indonesia
memungkinkan bisnis MLM yang tumbuh dari jaringan dapat berkembang
pesat.
Faktor
pendukung lain di tengah jumlah pengangguran di Indonesia yang semakin
membengkak, bisnis MLM ini bisa menjadi solusi karena mampu menciptakan
kesempatan kerja yang luas.
Uniknya,
bisnis MLM tidak seperti bisnis lainnya yang membutuhkan modal yang
besar dan kemampuan yang tinggi. Setiap orang dari latar belakang apa
pun dapat menjalankan bisnis ini. Karena suatu manajemen yang mengelola
MLM biasanya akan memberikan tambahan pengetahuan bagi anggotanya, baik
itu berupa seminar, maupun pelatihan langsung mengenai teknik-teknik
pemasaran untuk menjalankan bisnis tersebut.
Saat
ini ada banyak jenis MLM. Semua menjanjikan kesuksesan luar biasa bagi
anggotanya. Padahal kenyataannya, tidak selalu demikian. Banyak orang
yang gagal dalam bisnis ini. Bahkan tidak sedikit yang menanggung
kerugian karena tertipu dan sebagainya. Karena itu, anda harus hati-hati
dalam memilih bisnis MLM agar tidak menyesal di kemudian hari.
Ada
berapa hal yang perlu anda simak dalam memilih perusahaan MLM. Pertama,
pilihlah perusahaan MLM yang tergabung dalam APLI (Asosiasi Penjual
Langsung Indonesia). APLI adalah sebuah asosiasi yang mewadahi berbagai
perusahaan MLM. Belum bakunya aturan hukum di Indonesia dalam mengatur
penjualan langsung juga mendorong kebutuhan di antara perusahaan MLM
menciptakan bersama aturan dan kode etik yang disepakati bersama.
Perusahaan yang ingin bergabung dengan APLI harus memenuhi sejumlah
persyaratan dan mendapat sertifikasi.
Mereka
yang yang menjadi anggota APLI hanyalah perusahaan yang dianggap
betul-betul memenuhi syarat sebagai perusahaan penjual langsung. Karena
itulah, lewat APLI, kita juga bisa mengenali mana perusahaan yang MLM
dan yang bukan. Maklum, saat ini juga ada banyak perusahaan yang bukan
MLM, tetapi ikut mengaku-aku sebagai MLM untuk menarik dana dari
masyarakat. Hati-hati lho akan hal ini.
Selanjutnya
pilihlah perusahaan yang tidak hanya menawarkan barang dan jasa yang
seragam. Pilihlah perusahaan MLM yang memiliki aneka ragam barang dan
jasa untuk ditawarkan. Dan yang terpenting, memiliki jaminan atas
kualitas barang dan jasa yang dijualnya agar bisa ditukar apabila tidak
sesuai dengan kualitas yang sebenarnya.
Pilihlah
perusahaan yang para distributornya memiliki sistem keberhasilan untuk
bisa sukses, di mana sistem tersebut sebaiknya harus sudah teruji dan
terbukti mampu mencetak banyak orang menjadi berhasil. Idealnya, sistem
tersebut hendaknya bisa dijalankan oleh orang dari berbagai macam latar
belakang usia, pekerjaan, pendidikan, jenis kelamin, bahkan oleh
mereka yang tidak pernah berbisnis sama sekali.
Sistem
yang baik biasanya juga menyediakan alat-alat bantu usaha, seperti
buku-buku kepribadian, kaset-kaset yang memberikan motivasi dan teknik,
serta pertemuan-pertemuan yang bisa dihadiri. Jika ada perusahaan MLM
yang menawarkan janji manis hasil besar tanpa harus kerja keras,
sebaiknya Anda tinggalkan saja.
Perlu
diperhatikan pula, perusahaan MLM bonafide atau tidak adalah dengan
melihat apakah perusahaan tersebut diterima secara nasional sistem
bisnisnya. Lebih baik lagi, jika memiliki global network di sejumlah
negara. Biasanya, mereka juga akan mengutarakan visi-misinya bagi
kesejahteraan perusahaan dan jaringan distributornya.
Salah
satu perusahaan yang ikut meramaikan bisnis MLM di tanah air adalah PT
K-Link Indonesia. Perusahaan ini merupakan bagian dari K-Link
Internasional yang tersebar di 25 negara di Asia, Australia, Eropa,
Afrika dan Amerika.
PT
K-Link Indonesia telah menjangkau seluruh provinsi. Dampak bagi
penyerapan tenaga kerja sangat luar biasa. Lebih dari 1 juta orang kini
menjadi wirausahawan produk K-Link. Sekitar 1000 orang telah
berpenghasilan Rp 10 juta per bulan dan sekitar 20 orang telah
berpenghasilan lebih dari Rp 100 juta per bulan.
Ada
banyak hal yang menyebabkan K-Link dapat berkembang sedemikian pesat
dan mudah diterima siapapun. Salah satunya, K-Link memiliki semua
persyaratan sebuah perusahaan MLM yang baik sebagaimana dijelaskan di
atas.
K-Link
Indonesia telah terdaftar sebagai salah satu perusahaan MLM pada
Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) sejak tahun 2003. Hal ini
menunjukkan K-Link merupakan perusahaan MLM murni dan tidak melakukan
praktik-praktik money game ataupun skema piramida.
Perusahaan
ini memiliki sistem suport yang sangat handal yang biasa disebut
sebagai K-System (Knowledge System). K-System merupakan alat dan sarana
yang bisa digunakan setiap distributor K-Link untuk mencapai peringkat
tertinggi dan mendapatkan penghasilan yang diharapkan.
K-System
berisikan pertemuan-pertemuan penting atau pelatihan-pelatihan yang
perlu diikuti oleh setiap distributor K-Link. Melalui K-System setiap
distributor akan memiliki motivasi yang tetap kuat, dapat membuat
strategi dan memahami lebih dalam bagaimana cara menjalankan bisnis
K-Link.
“Selain
sistem support yang handal, K-Link juga memiliki marketing plan yang
baik dan sudah teruji bisa mengantarkan distributor-distributornya ke
peringkat tertinggi dan meraih penghasilan yang jauh di atas rata-rata
kebanyakan orang. Selama berkiprah di Indonesia, K-Link telah berhasil
mencetak distributor-distributor berperingkat tertinggi tidak saja di
Indonesia melainkan scope K-Link International,” kata Presiden Direktur
K-Link Indonesia, Dr MD Radzi Saleh.
Radzi
menjelaskan, prestasi K-Link Indonesia jauh di atas perkembangan K-Link
di negara-negara lainnya. 10 dari 12 Royal Crown Ambassador K-Link
internasional berasal dari Indonesia. Royal Ambassador adalah peringkat
tertinggi dalam bisnis ini. Missi K-Link Indonesia untuk melahirkan 100
orang Crown Ambassador pada tahun 2010, telah dicapai pada akhir tahun
2007.
Sebelumnya
peringkat tertinggi di K-Link adalah Crown Ambasador (CA), adapun
peringkat RCA & SCA diadakan untuk memfasilitasi
distributor-distributor mancanegara yang ingin berpenghasilan lebih
tinggi lagi. Namun lagi-lagi yang mencapai peringkat tertinggi tersebut
datang dari distributor-distributor berkewarganegaraan Indonesia.
“Ini
menunjukkan marketing plan dibuat seadil-adilnya dan siapapun yang
bekerja sesuai sistem maka dia akan mendapatkan hasil yang jauh lebih
baik. Silakan bandingkan dengan perusahaan MLM lain yang sejenis. Kalau
ada yang mengatakan bahwa di perusahaan MLM yang lain belum ada yang
mencapai peringkat tertinggi dengan alasan itu satu kesempatan bagi
yang masuk perusahaan tersebut, maka sebenarnya kita dituntut untuk
kembali mempertimbangkan apakah memang betul marketing plan tersebut
di-desain untuk distributor?” ungkap Radzi.
Masih
menurut Radzi, PT K-Link Indonesia juga telah mendapat sertifikat
sertifikat MLM syariah dari Dewan Syariah Nasional (DSN)-MUI. Radzi
yakin hal ini akan berdampak besar bagi peningkatan kinerja
perusahaannya.
“Dengan
adanya sertifikat syariah, kami optimistis pertumbuhan akan positif.
Jumlah omset dan produk K-Link Indonesia juga akan meningkat pesat,”
kata Radzi.
Menurutnya,
optimisme tersebut tak berlebihan karena adanya kepastian produk yang
diperdagangkan halal dan prinsip usahanya tidak eksploitatif. Untuk
memastikan prinsip usahanya sesuai syariah, K-Link Indonesia pun
membentuk Dewan Pengawas Syariah (DPS). Namun demikian, lanjut Radzi,
sertifikasi syariah ini tak membuat K-Link terbatas pada umat Muslim
saja, tetapi juga kepada masyarakat non- Muslim. (advertorial)
Presdir K-Link: Tak Pernah Tawarkan Kemewahan Tanpa Harus Kerja Keras
Salah
satu kunci keberhasilan PT K-Link Indonesia adalah karena sistem bisnis
MLM yang mereka jalankan selama ini bisa diterima oleh sebagian besar
masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim.
Konsep
MLM berbasis syariah yang diperkenalkan K-Link bahkan telah mendapat
pengakuan resmi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui sertifikat
MLM Syariah yang diperoleh K-Link pada tanggal 8 Mei 2010 lalu.
“Tapi
jauh sebelum itu, kami sudah menerapkan konsep syariah dalam bisnis
kita ini. Itulah yang membuat kenapa kita bisa cepat dapat sertifikat
dari MUI,” kata Presiden Direktur PT K-Link Indonesia Md Radzi Saleh
dalam siaran persnya, Senin (9/4/2011)
Menurut
Radzi, untuk mendapatkan sertifikat tersebut ada beberapa hal yang
harus dipenuhi oleh perusahaan MLM di Indonesia, di antaranya produk
yang dipasarkan harus berbasis halal, marketing plan yang dijalankan
tidak ada unsur penipuan baik dalam bentuk investasi, konsep piramida
maupun money games.
“Dengan
adanya sertifikat ini, kita bisa menjawab keraguan publik yang selama
ini menilai bisnis MLM sering menipu orang. Dan satu hal lagi, setiap
kegiatan yang kita lakukan juga dipantau oleh Dewan Pengawas Syariah
sehingga kita tidak bisa menyimpang dari aturan-aturan syariah,” jelas
pria kelahiran 4 April 1959 di Kampung Rasau, Perak, Malaysia.
Radzi
menjelaskan, beralihnya K-Link dari MLM konvensional ke MLM Syariah ini
semata-mata bukan karena mereka ingin menjadikan perusahannya berbasis
Islam, tapi karena mereka menilai konsep syariah ini bagus dan bisa
terhindar dari praktik-praktik penipuan serta money game.
“Banyak
anggota K-Link yang non muslim juga merasa aman dengan sistem syariah
ini. Karena sistem pembagian bonusnya juga benar-benar adil. Dalam
konsep syariah, tidak ada yang namanya pasif income di mana member tidak
perlu kerja tapi uang terus mengalir karena marketing plan semacam itu
haram,” ungkapnya.
Dia
menambahkan, K-Link sendiri tidak pernah mengiming-imingkan kepada para
anggotanya untuk bisa mendapatkan mobil, rumah ataupun kemewahan
lainnya tanpa harus kerja keras. Dalam marketing plan K-Link memang ada
dana mobil, dana rumah, tapi dana itu dikeluarkan dalam bentuk bulanan.
Bila
ada member mereka yang telah mencapai suatu posisi, dana tersebut
dikeluarkan sebesar 3 persen dari omzet anggota tersebut. Penggunaan
dananya juga terserah kepada masing-masing anggota, walaupun dananya
disebut dana mobil, namun bisa digunakan untuk membeli motor, rumah,
ataupun untuk keperluan lainnya.
Sebelum
memulai usaha, setiap member K-Link dibekali dengan kemampuan marketing
paling sedikit dua belas bulan. Bahkan untuk anggota yang sudah
mendapatkan jabatan sebagai Crown Ambasador sekalipun tetap harus
bekerja karena kalau tidak, omzetnya akan jatuh.
Konsep
MLM berbasis syariah yang diperkenalkan K-Link bahkan telah mendapat
pengakuan resmi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui sertifikat
MLM Syariah yang diperoleh K-Link pada tanggal 8 Mei 2010 lalu.
“Kami
mulai beralih dari konvensional ke syariah secara resmi mulai tanggal 8
Mei 2010 setelah kita mengantongi sertifikat MLM Syariah dari MUI. Tapi
jauh sebelum itu, kami sudah menerapkan konsep syariah dalam bisnis
kita ini. Itulah yang membuat kenapa kita bisa cepat dapat sertifikat
dari MUI,” kata Presiden Direktur PT K-Link Indonesia Md Radzi Saleh
dalam siaran persnya, Senin (9/4/2011)
Menurut
Radzi, untuk mendapatkan sertifikat tersebut ada beberapa hal yang
harus dipenuhi oleh perusahaan MLM di Indonesia, di antaranya produk
yang dipasarkan harus berbasis halal, marketing plan yang dijalankan
tidak ada unsur penipuan baik dalam bentuk investasi, konsep piramida
maupun money games.
“Dengan
adanya sertifikat ini, kita bisa menjawab keraguan publik yang selama
ini menilai bisnis MLM sering menipu orang. Dan satu hal lagi, setiap
kegiatan yang kita lakukan juga dipantau oleh Dewan Pengawas Syariah
sehingga kita tidak bisa menyimpang dari aturan-aturan syariah,” jelas
pria kelahiran 4 April 1959 di Kampung Rasau, Perak, Malaysia.
Radzi
menjelaskan, beralihnya K-Link dari MLM konvensional ke MLM Syariah ini
semata-mata bukan karena mereka ingin menjadikan perusahannya berbasis
Islam, tapi karena mereka menilai konsep syariah ini bagus dan bisa
terhindar dari praktik-praktik penipuan serta money game.
“Banyak
anggota K-Link yang non muslim juga merasa aman dengan sistem syariah
ini. Karena sistem pembagian bonusnya juga benar-benar adil. Dalam
konsep syariah, tidak ada yang namanya pasif income di mana member tidak
perlu kerja tapi uang terus mengalir karena marketing plan semacam itu
haram,” ungkapnya.
Dia
menambahkan, K-Link sendiri tidak pernah mengiming-imingkan kepada para
anggotanya untuk bisa mendapatkan mobil, rumah ataupun kemewahan
lainnya tanpa harus kerja keras. Dalam marketing plan K-Link memang ada
dana mobil, dana rumah, tapi dana itu dikeluarkan dalam bentuk bulanan.
Bila
ada member mereka yang telah mencapai suatu posisi, dana tersebut
dikeluarkan sebesar 3 persen dari omzet anggota tersebut. Penggunaan
dananya juga terserah kepada masing-masing anggota, walaupun dananya
disebut dana mobil, namun bisa digunakan untuk membeli motor, rumah,
ataupun untuk keperluan lainnya.
Sebelum
memulai usaha, setiap member K-Link dibekali dengan kemampuan marketing
paling sedikit dua belas bulan. Bahkan untuk anggota yang sudah
mendapatkan jabatan sebagai Crown Ambasador sekalipun tetap harus
bekerja karena kalau tidak, omzetnya akan jatuh.